Usai taping podcast Zodiak Gembira edisi Libra, Eka dan saya menggelinding
ke meja makan. Kami segera menyongsong seloyang pyrex pasta persembahan Eka dan satu pitcher teh bunga telang dingin persembahan Eatflowers.
“Jangan tanya apa namanya, apa lagi
resepnya,” kata Eka sambil membuka plastik pembungkus pyrex. Maka, kita sebut saja makanan ini “pasta hibrida”.
Pasta hibrida adalah kombinasi macaroni schotel, lasagna, dan spaghetti.
Seperti Eka, pasta ini menyeimbangkan berbagai rasa. Pasta hibrida menumpukan
keseimbangannya pada resep pasta, sementara Eka hibrida menumpukan
keseimbangannya pada dunia manajemen.
Setelah lelah bergerak di dunia
keuangan, yang menurut Eka rigid dan
seksis, Eka menyeberang ke dunia kesenian dan literasi. Bukan sebagai pelaku
kreatif, tapi mengambil bagian dalam bidang manajemennya.
“Gue lihat di dunia kreatif masih
banyak yang longgar. Orang gampang bikin komunitas, tapi berapa, sih, yang
bertahan? Yang bertahan biasanya yang punya manajemen bagus atau pentolan yang
ngegerakin dan di situ terus,” simpul Eka.
Sesuai sifat dasar Libra, Eka menyeimbangkan
ide kreatif yang berserakan dengan menjadi manajer di bidang seni. Salah satu
proyeknya—yang paling segar dan baru saja rampung—adalah Pameran Tafsir Rupa
dan Gerak Bukan Perawan Maria. Di sana Eka berperan sebagai Manajer Proyek.
Ekalah yang mengatur urusan budgeting, izin-izin,
program, strategi, sampai koordinasi antar-divisi. “Gue ngambil bagian ini
supaya seniman bisa lebih konsentrasi berkarya dan berkreativitas,” ungkap Eka.
Memang, Teman-teman, karena Eka menduduki wadah neraca hal-hal praktis
tersebut, seniman dapat dengan leluasa menduduki wadah neraca kreativitas.
Selama ini well-managed dan sistematis lekat dengan mereka yang bernaung di
bawah zodiak unsur tanah. Kaum angin—termasuk Libra—justru terkenal sulit
dipegang dan berubah-ubah.
Tapi justru di situlah letak
kekuatan manajerial Libra. Meski deadline
dan target-target tetap ada, Libra fleksibel berkompromi dengan perubahan.
Intinya bukan membuat sistem yang ketat, tetapi senantiasa menjaga
keseimbangan. Itu sebabnya manajemen ala Libra sangat cocok diterapkan di dunia
kesenian yang kreatif.
“Nyokap gue Taurus. Dia, kalau masak, beda banget sama gue,” kata Eka sambil memotong pasta hibrida dan membagikannya
ke piring kami. Sebagai tim unsur tanah yang sejati, Tante Taurus begitu taat asas.
Ia memasak sesuai resep, mengukur bahan seakurat-akuratnya. Jika dalam
prosesnya Tante Taurus terpikir untuk berimprovisasi, hasil akhirnya tetap
perlu dicatat seperti rumus.
Sementara sebagai Libra, Eka
hibrida menganut sistem “kira-kira” dalam memasak. Semuanya dapat disesuaikan
dengan bahan yang ada dan keadaan. Meskipun berpangkal pada blue print yang sama, masakan Eka tidak
pernah persis.
Nah. Pasta hibrida berangkat dari
resep Tante Taurus. Kata Eka, ini satu-satunya masakan yang betul-betul
diciptakan sendiri oleh Tante Taurus. Sebetulnya beliau sempat mencatat resep
ini di buku khususnya dengan tertib dan teratur. Namun, setelah beliau dipanggil
Tuhan, resep tersebut hilang entah ke mana. Untung putrinya adalah Eka Hibrida.
Berdasarkan ingatan dan manajemen yang tak harus berpijak ala angin, ia masih
dapat me-remake pasta hibrida ini.
Seperti apa hasilnya? Luar biasa.
Perpaduan tiga jenis pasta membuat teksturnya unik. Tomat, susu, keju, dan
dagingnya juga saling mengisi dengan sempurna. Kombinasi yang kaya ini membuat
pasta hibrida padat dan mengenyangkan. Untuk mengimbangi kepadatan, teh bunga
telang ditambah lemon yang menyegarkan membuat rasa penuh di perut agak luruh.
Sore itu, kami snoep sambil minum teh seperti orang-orang Belanda era kolonial.
Dipacu oleh pertanyaan seorang Taurus anonim yang kami jawab saat taping, pembicaraan mengenai Libra dan
Taurus mengalir. Kenangan akan almarhum Tante Taurus lumer di mulut bersama
keju dan cerita-cerita.
Taurus dan Libra adalah tanah dan
angin yang berbeda natur. Namun, keduanya berada di bawah naungan Venus, planet
yang merepresentasikan cinta dan keindahan.
Kami mengumpulkan ingatan yang
tercecer dan menganalisisnya. Sore itu kami jadi mengerti, mengapa kedua zodiak
ini sulit saling memahami meski kerap saling menyayangi.
Zombi datang, semua senang,
Simak obrolan Eka dan dukun Zombi di sini.
Anastha Eka
(@anasthaeka)
Namanya @anasthaeka. Seorang Libra
yang "menyeberang alam" seperti Themis Sang Dewi Penimbang. Ia
dididik di dunia manajemen keuangan, namun akhirnya memilih untuk menyeberang
ke dunia seni. Alasannya, jumlah seniman dan orang-orang di belakang layar yang
mengelolanya harus seimbang .
Mengawali petualangan dari dunia penerbitan pada tahun 2014 di Kelompok Kompas Gramedia. Di sana ia terlibat dalam pengelolaan strategi usaha penerbitan dan ritel buku, juga proyek-proyek pengembangan buku dan pra-produksi film. Eka terlibat dalam kelompok pembuatan program acara seni @pabrikultur dan menjadi manajer proyek pameran "Tafsir Rupa dan Gerak Bukan Perawan Maria" yang berlangsung September lalu.
3371 Kali